Diplomasi Kedai Kopi
RAGAM cara untuk menjelaskan sawit kepada orang asing. Secangkir kopi dan sepiring nasi goreng sarana diplomasi murah meriah. Bersama CLAIR Luke (Kemenlu Amerika) dan MICHIKO Miyamoto (Country Head ILO Indonesia) jeda perjalanan ke kebun, mampir di kedai kopi lokal dan bincang tentang buruh sawit Indonesia.
Membawa orang asing ke kebun dan melihat kondisi lapangan, penting sekaligus menantang. Apalagi berbicara langsung dengan buruh, membutuhkan keberanian dan keterbukaan. Namun cara ini efektif memberi pemahaman sekaligus merubah persepsi negatif menjadi neteral bahkan positif.
Terbukti usai kunjungan, mereka menyaksikan perubahan dan perbaikan. Juga menghargai ragam inisitif yang dilakukan sejak 2017. Dengan fakta ini, disimpulkan dukungan Kemenlu Amerika ke sawit menghasilkan kemajuan. Kolaborasi GAPKI, Serikat Buruh dan ILO (dengan dukungan dana Kemenlu Amerika) layak dilanjutkan bahkan diperluas. Semua itu untuk mewujdkan sawit Indonesia yang berkelanjutan melalui praktek per-buruh-an yang baik (fair labour practice).
Mengapa Amerika peduli buruh sawit? Karena Amerika memang membutuhkan minyak sawit. Jumlah impor mereka meningkat dari waktu ke waktu. Ini peluang pasar baru ditengah diskriminasi pasar uni eropa. Jadi Amerika berkepentingan mendapatkan pasokan minyak sawit yang cukup. Dan memilih mendukung sawit, bukan menyerang. Semoga. Mauliate Opung Biden.