
Pengurus GAPKI Sumsel Periode 2024-2029 Resmi Dilantik, Kontribusi Membangun Daerah
PENGURUS Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Sumatera Selatan periode 2024 – 2029 yang diketuai Alex Sugiarto resmi dilantik dan dikukuhkan di Ballroom Excelton Hotel Palembang, Kamis (20/3/2025). Pelantikan disaksikan Gubernur Sumsel Herman Deru dan sejumlah bupati serta serikat buruh dan asosiasi petani.
Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono mengatakan, pelantikan ini merupakan agenda lima tahunan yang bertujuan memperkuat kepemimpinan dan arah strategis organisasi. Industri sawit berkontribusi besar terhadap penerimaan negara dengan posisi penyumbang devisa terbesar kedua setelah batubara dan menyerap hingga 16 juta lebih tenaga kerja.
“Pada saat pandemi Covid-19, kontribusi sawit untuk devisa mencapai Rp600 triliun. Namun saat ini menghadapi sedikit turbulensi termasuk di Sumsel. Mudahan cepat selesai dan industri ini tidak mengecil,” katanya.
Sementara Gubernur Sumsel Herman Deru berharap GAPKI semakin solid dan mampu memperkuat sinergi dengan berbagai pihak guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. “Industri kelapa sawit memiliki kontribusi besar terhadap ekonomi Sumsel,” katanya.
Gubernur juga meminta GAPKI tidak hanya fokus pada penguatan internal, tetapi juga aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas. “Bagaimana hubungan dengan masyarakat sekitar dan pemerintah.
Ketua GAPKI Sumsel Alex Sugiarto mengatakan, GAPKI Sumsel memiliki 77 anggota dengan luas kebun sekitar 341 ribu hektare. Luas keseluruhan kebun sawit di Sumsel berdasarkan data tahun 2023 sekitar 1,2 juta hektare. Produksi CPO mencapai 3,3 juta ton per tahun dari 85 pabrik kelapa sawit (PKS) di Sumsel. “Kedepan GAPKI Sumsel akan berupaya menarik perusahaan sawit yang belum bergabung untuk bergabung dengan GAPKI Sumsel,” ujarnya.
Di tengah berbagai tantangan mulai dari dampak pandemi yang masih terasa, inflasi dan ketidakpastian ekonomi global, industri sawit tetap bertahan dan berkontribusi signifikan. Pada 2024, pertumbuhan ekonomi Sumsel 5,3 persen dan sawit berperan signifikan dalam pertumbuhan tersebut. “Penyerapan tenaga kerja besar. Selama pandemi hingga sekarang tanpa PHK massal. Kabupaten-kabupaten sentra sawit alami pertumbuhan ekonomi yang lebih baik,” katanya.

