
Hari K3 Internasional 2025: Tema dan Penerapan di Industri Sawit
HARI Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 28 April adalah momen global untuk mempromosikan pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja di seluruh dunia.
Semua industri termasuk kelapa sawit, kedisiplinan penerapan K3 menjadi bagian sangat penting. Besarnya jumlah tenaga kerja yang terserap hingga 16 juta lebih, penerapan K3 di industri penyumbang devisa nonmigas terbesar ini adalah keharusan, untuk terwujudnya lingkungan kerja yang aman, sehat dan nyaman.
Penerapan K3 juga untuk menjawab kekhawatiran banyak pihak akan risiko bagi pekerja sawit termasuk terkait kesejahteraan, upah yang layak, pekerja anak dan perempuan.
Penerapan K3 di industri sawit dan rantai pasoknya tidak hanya tentang melindungi pekerja, namun juga meningkatkan produktivitas, dan memastikan keberlanjutan bisnis.
K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja, menjadi poin penting dalam ISPO dan RSPO, sertifikasi internasional yang menunjukkan bahwa minyak sawit yang dihasilkan berasal dari perkebunan yang berkelanjutan.
Untuk itu, berbagai pelatihan terkait K3 terus dilakukan baik di GAPKI pusat, gapki cabang di provinsi hingga pelatihan secara mandiri di tingkat perusahaan anggota.
GAPKI bekerjasama dengan serikat pekerja, ILO (organisasi buruh internasional di bawah PBB) terus memperkuat perlindungan pekerja. Selain peningkatan SDM dan kedisiplinan K3, GAPKI juga telah menerbitkan sejumlah buku panduan di antaranya buku Perlindungan Pekerja Perempuan di Perkebunan Sawit, dan buku Sawit Indonesia Ramah Anak dan panduan lainnya.
Sejarah dan Tema
Peringatan World Day for Safety and Health at Work bertujuan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menciptakan dan memelihara budaya K3 yang positif di setiap tempat kerja. World Day for Safety and Health at Work juga menjadi kesempatan untuk mengenang para pekerja yang terluka atau kehilangan nyawa akibat pekerjaan mereka, serta untuk mendorong tindakan kolektif dalam memastikan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan layak bagi semua.
Peringatan ini pertama kali dicanangkan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) pada 2003. Tujuan utama peringatan Hari K3 Internasional adalah mendorong pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Peringatan Hari K3 Internasional 2025 mengusung tema “Revolutionizing health and safety: the role of AI and digitalization at work” atau Merevolusi kesehatan dan keselamatan: peran AI dan digitalisasi di tempat kerja.
Peran teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI) dan digitalisasi, kini semakin menonjol dalam dunia kerja. Robot sudah digunakan untuk menangani tugas-tugas berbahaya seperti mengelola bahan beracun, bekerja dalam suhu ekstrem, atau melakukan pekerjaan berat dan berulang. Sementara itu, alat pemantau berbasis sensor mampu mendeteksi potensi bahaya secara dini.
Meski begitu, penerapan teknologi juga membawa tantangan baru. Tanpa manajemen K3 yang memadai, digitalisasi bisa menimbulkan risiko baru seperti kelelahan akibat intensitas kerja, tekanan mental, hingga hilangnya kendali terhadap pekerjaan karena sistem berbasis algoritma.
Kampanye tahun ini menyoroti bagaimana teknologi baru mentransformasi sektor K3, mulai dari otomatisasi, penggunaan sistem pemantauan cerdas, pemanfaatan realitas virtual (VR) dan augmented reality, hingga pengelolaan kerja berbasis algoritma.

